BULUKUMBA, LENTERASULAWESI.COM – Pada tahun 2020 hingga 2021, kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bulukumba, cukup memperihatinkan. Sarana dan prasarana penyedia air bersih untuk keperlauan masyarakat di Bumi Panrita Lopi sangat minim, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di dalam Kota Bulukumba.
“Dapat dibayangkan lima tahun yang terakhir ini, air dari PDAM Bulukumba tidak pernah masuk Kota Bulukumba,” kata, Andi Nurjaya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Bulukumba.
Menurut Andi Nurjaya yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, kondisi mengharuskan pihak PDAM harus bekerja keras,menanggulangi semua permasalahan yang ada. Maka dirinya sebagai Dirut bersama dengan seluruh karyawan terus all out, akhirnya air PDAM sudah mulai masuk di kota, yakni di Kasimpureng, Ela-ela, Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Ahmad Yani.
“Itu setelah ada pengembangan dan bantuan dari pusat melalui APBN. Pipa yang terpasang pada tahun 80-an hingga, diidentifikasi banyak kerusakan dan diperbaiki, setelah air masuk Kota Bulukumba. Baru juga kita tahu berapa titik pipa yang mengalami kerusakan dan berapa dana yang dibutuhkan untuk membenahi kerusakan tersebut,” papar Andi Nurjaya.
Diuraikan pula oleh Dirut PDAM Bulukumba ini bahwa sampai tahun 2022 sekarang, jumlah pelanggan mencapai 10. 700. Sedangkan untuk pemasangan instalasi baru, pihak PDAM bebankan ke calon pelanggan Down Paymen (DP) sebesar Rp.1.500.000.
Untuk tingkatkan kinerja dalam pelayanan, hubungannya antara pimpinan dengan seluruh karyawan berjalan dengan baik. Dirut Andi Nurjaya katakan bahwa ia orangnya bekerja professional, kalau ada karyawan tidak bisa kerja secara professional, lebih baik dirumahkan saja. Demikian juga manajemn PDAM yang dibutuhkan adalah kejujuran, kedisiplinan tanggung jawab, profesional dan akuntable.
(Kont.Andi Udin/LS)