Bupati H. Budiman Lakukan  Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Desa Lampenai

Daerah

LUTIM, lenterasulawesi.com – Pada hari Jumat (08/09/2023) Bupati Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Drs. H. Budiman M. Pd, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Lampenai Kecamatan Wotu.

Dalam kesempatan berbahagian ini,  pada sambutannya, Bupati Budiman sampaikan, bahwa pada tahun pertama  ia menjabat  sebagai bupati, ia berpikir  bahwa bagaimana agar dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari  kabupaten  yang 1 miliar per desa dapat digunakan untuk pembangunan kantor desa. Untuk membuat Pemerintah Desa (Pemdes) dapat nyaman untuk melayani masyarakat dengan baik.

“Kami  membicarakan dengan anggota DPRD, dan usulan tersebut diterima oleh DPRD, sehingga dana (BKK) boleh digunakan untuk pembangunan kantor desa  dengan anggaran sebesar Rp. 200 juta  dalam satu tahun, tidak boleh lewat dari itu,” kata bupati.

Bupati Lutim, Drs. H. Budiman M. Pd, lakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Lampenai

 

Kemudian Bupati  Lutim ini juga tegaskan bahwa setiap desa  yang perlu membangun kantor desa baru harus terlebih dahulu  koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang (PUPR) Kabupaten Lutim untuk menentukan layak atau tidak kantor desa  yang akan dibangun. Jadi Dinas PUPR adalah sebagai tim teknisnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lampenai, M. Zaenal Bachrie, S. AN, dalam sambutannya sampakan terima kasih semua pihak yang telah mendukung pembangunan kantor desa ini, terlebih khusus kepada ahli waris dari Pua Lapenda yang hadir saat itu. Karena lahan ini awalnya adalah milik dari Pua Lapenda, yakni kakek dari Muh. Ayub. “Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu kita selesaikan secara kekeluargaan, beliau telah menghibahkan tanah tersebut untuk pembangunan kantor desa, tidak ada lagi permasalahan. Hanya satu permintaan dari keluarga ahli waris, agar makam Almarhum Pua Lapenda  perhatikan,” papar Kades.

Kades M. Zaenal Bachrie  juga membacakan secara singkat sejarah terbentuknya desa Lampenai. Pada waktu itu dibawa kekuasaan onderafdeling Malili, bahwa Wotu  termasuk dalam wilayah pemerintahannya. Sehingga dengan demikian, Wotu  terbentuk koordinator  pemerintahan wilayah Malili Barat. Dan sebagai koordinator pada saat itu adalah Andi Sepele  Masdar, Kepala Distrik Wotu pada saat itu adalah Andi Paletei .

Lanjut Kades Zaenal, jauh sebelum ada distrik untuk sebuah Kecamatan, Lampenai sudah ada, tetapi masih dalam penyebutan kampung Lampenai. Kepala  kampung saat  itu yang pertama adalah Towaena. Kemudian dilanjutkan oleh Tosetak.  Setelah Tosetak  ada namanya kepala Beddu. Kemudian setelah kepala Beddu,dilanjutkan oleh Hadadde.Kemudian pemerintah pusat mengeluarkan Undang-undang nomor 47 tahun 1960, yang mengesahkan terbentuknya provinsi Sulawesi-selatan. Dan saat itu Distrik Wotu dihapuskan dan menjadikan Kecamatan Wotu yang terdiri lima desa. Yang pertama Desa Lampenai, Tarengge,  Wolewonu, Jalada, dan Desa Borau.

Kemudian yang menjabat sebagai Camat Wotu yang pertama pada saat itu yaitu Opu Muhammad Junai pada tahun 1962. Sekarang Camat Wotu  yaitu Iskandar Muda, beliau adalah Camat Wotu  yang ke-28.

Pada tahun 1963  Kampung Lampenai resmi menjadi sebuah desa.Yang mana pada saat itu yang menjabat sebagai Kepala Desa adalah oleh Haji Sabbari kata  M. Zaenal Bachrie.

Dalam kegiatan ini pula turut hadir selain Bupati  ada sejumlah Pimpinan  OPD, Camat  Wotu  dan Camat  Burau, Pemangku Adat, Kapolsek Wotu, Danramil Wotu, tokoh Agama, tokoh masyarakat, para Kepala Desa tetangga, serta sejumlah anggota DPRD.

(Kasianus J/LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *