Catatan Sejumput Tentang Makassar Dan Ujung Pandang

Budaya dan Wisata

Makassar dan Ujung Pandang adalah sama, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Makassar itu dikenal  sejak lama, seperti dirilis dari inibaru.id  bahwa dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada Abad ke-14, nama Makassar sebagai salah satu wilayah yang ditaklukkan oleh Majapahit. Namun bila menilik jauh ke belakang, nama Makassar sudah dikenal sejak abad ke-9, tepatnya saat daerah tersebut mulai dikembangkan oleh Raja Gowa bernama Tumaparisi Kallonna.

Makassar adalah kota yang ramai di masa itu dan menjadi pusat perdagangan pada abad ke-16. Makassar adalah kota yang sangat penting di Nusantara bagian timur. Namanya bahkan masyur di seantero Asia Tenggara.

Posisi Makassar yang sangat strategis membuatnya sangat  penting bagi Belanda,  bahkan matian-matian melakukan peperangan demi menguasainya. Lalu kerajaan Gowa yang memerintah Makassar kala itu y kalah perang akhirnya menandatangani Perjanjian Bongaya. Belanda pun mampu menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara timur.

Masjid 99 kubah di Makassar

Setelah Proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945, Sulawesi Selatan menjadi Provinsi dan Ibukotanya Makassar, namun kemudian nama Makassar dirubah menjadi Kota Ujung Pandang,  pergantian nama ini dikenal di era Orde Baru (Orba), tepatnya pada 31 Agustus 1971.

Pergantian nama Makassar ini menjadi Ujung Pandang karena pemerintah menganggap Makassar terlalu identik dengan satu suku saja di kota tersebut. Padahal, Makassar telah menjadi kota dengan wilayah multibudaya. Nama Ujung Pandang dipilih karena berasal dari salah satu kampung di kota tersebut juga nama dari sebuah benteng yang juga bernama Ujung Pandang yang didirikan di masa Raja Gowa bernama Tunipalangga pada 1545.

Adapun legalitas Pergantian nama Kota Makassar berubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971. Kala itu Kota Makassar di mekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Pemekaran ini mengadopsi sebagian dari wilayah tiga kabupaten yakni Kabupaten Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan.

Coto Makassar

Perubahan dan pengembalian nama Makassar terus bergulir selanjutnya semua elemen masyarakat kota mulai dari para budayawan, pemerintah serta masyarakat kemudian mengadakan penelurusan dan pengkajian sejarah Makassar, hasilnya Pemerintah Daerah Nomor 1 Tahun 2000, menetapkan Hari jadi Kota Makassar, tanggal 9 Nopember 1607. Untuk pertama kali Hari Jadi Kota Makassar ke 393, diperingati pada tanggal 9 November 2000. Nama Makasar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar “mangkasara” yang berarti yang menampakkan diri atau yang bersifat  terbuka.

(berbagai sumber/LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *