LUTIM, lenterasulawes.com – Desa Watangpanua, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur (LUTIM), Sulawesi-Selatan (Sulsel), untuk pemanfaatan Dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan Danan Desa (DDes) untuk Tahun 2023 menurut Kepala Desa (Kades) Ladaddi, ST, fokuskan upaya percepatan pembangunan sarana penimbunan jalan tani, jalan lingkungan pemukiman, bedah rumah, serta lampu penerangan jalan.
Kades La Daddi yang ditemui di kantornya hari Senin (19/06/2023), lebih jauh katakan, yakin bila sarana jalan tani sudah optimal dan merata setiap dusun. Maka secara otomatis hasil petani jagung dan juga produk petani kelapa sawit lebih cepat dan mudah untuk diangkut dari kebun menuju jalan poros. Pemasaran makin lancar.
“Jadi program pembangunan fisik yang menggunakan dana BKK yaitu, jalan produksi tani di Dusun Watangpanua sebesar Rp.17.407.000, pengerasan jalan pemukiman Dusun Watangpanua sebesar Rp.72.599.000, pengerasan jalan pekuburan Dusun Latiba sebesar Rp.103.023.000, bantuan bedah rumah untuk 10, 1 unit Rp.15.000.000 , dan lampu penerangan jalan 10 tiang, Rp.17.000.000 juta satu tiang listrik,” papar Kades La Daddi.
Kemudian pembangunan fisik yang bersumber DDes menurut Kades Watangpanu, meliputu pengerasan jalan pemukiman di Dusun Munte-Munte dengan anggaran sebesar Rp.13.106.000, pengerasan jalan Teppo’e di Dusun Munte-Munte sebesar Rp.22.857.000, pengerasan jalan tani Dusun Ujung Batu satu sebesar Rp.53.340.000. Semua program ini atas dasar hasil aspirasi atau usulan masyarakat pada saat musrembang desa (Musdes).
“Kita tidak bisa memungkiri bahwa Desa Watangpanua untuk sekarang ini masih jauh tertinggal. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tidak maksimalnya akses sarana jalan tani sehingga kondisi perekonomi kita belum bisa dioptimalkan pada hal potensi sumber daya alam Desa Watangpanua cukup besar,” tandas La Daddi.
Kades Ladaddi berkeyakinan bahwa untuk masa-masa yang akan datang Desa Watangpanua dengan potensi sumber daya alam yang cukup besar akan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Tinggal bagaimana sumber daya manusia ini di desa Watangpanua ini ditingkatkan kualitasnya untuk menjadi lebih profesional dan trampil, sehingga mampu untuk mengeksploitasi sumber daya alam tersebut untuk kepentingan kemajuan masyarakat desa Watangpanua.
Menurut Kades Ladaddi juga, bahwa pemerintah sebagai motivator dan inspirator pembangun desa harus mempertahankan semangat dan kebersamaan dengan masyarakat. Kemudian menyusun program-program pembangunan yang betul-betul dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. “Kita inginkan, orientasi pembangunan di desa Watangpanua ini adalah pembangunan yang berbasis pada peningkatan ekonomi rakyat,” tambahnya.
Sebagai bagian dari pembangunan secara berkesinambungan, Kades Watangpanua harapkan partisipasi aktif masyarakat akan lebih besar, ia yakin peran masyarakat dalam mengisi pembangunan memang tidak meragukan lagi. Ini perlu dipertahankan. Selain itu kinerja aparat pemerintahan desa kita memang diharapkan semakin lebih baik lagi, terutama dalam sektor pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
(Kasianus Jehamin/LS)