
PASANGKAYU, LENTERASULAWESI.COM – Sejak Jumat (24/09/2021) Sosial Media (Sosmed) khususnya whatshapp, Kota Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), dihentak-hentak oleh video buaya yang sedang meluncur di air. Lokasi pengambilan gambar diduga kuat pada seputaran anjungan pantai Vova Sanggayu. Video berdurasi 43, 43 menit terus beredar dari seluler ke seluler dan menjadi bahan bincang warga.
Esoknya, Sabtu (25/09/2021) lewat Personal Facebook (PF), Saifuddin Andi Baso, menuliskan di wall-nya. “Buaya di pantai di Kelurahan Pasangkayu dan di Bundaran d’Smart sudah menampakkan diri, hati hati masyarakat yang turun ke pantai karena sudah naik ke daratan juga.” Kemudian menambahkan dua video, satu video seekor buaya yang sedang di jalan raya, seputaran Bundaran Smart Pasangkayu serta buaya di laut seputar pantai Pasangkayu tersebut.
Postingan PF Saifuddin Andi Baso tersebut mendapat tanggapan sejumlah fesbuker lainnya, mereka menanggapinya dengan beragam komentar segar. Aminsyarif Amin menuliskan. “Na cari temanya.” Itu kemudian ditanggapi fesbuker Intce Ridwan dengan nada bercanda. “Kalau yang di darat jangan kaget Bang Aji lama sekalimi ada, biasa orang sebut-sebut buaya darat.”

Susana “diskusi” tak resmi di facebook tersebut semaki marak dengan komentar Andi Muhammad Rassya Saifuddin. “Intce Ridwan, sudahmi tadi makan coto itu buaya, pulangmi ke rumahnya.” Terus dijawab lagi oleh Intce Ridwan. “Andi Muhammad Rassya Saifuddin, ceehhhh tidurmi itu lagi.” Terus Andi Muhammad Rassya Saifuddin menanggapinya dengan tawa yang panjang. “Intce Ridwan, hahahhahahahahahhaha.”
Setelah Intce Ridwan dan Andi Muhammad Rassya Saifuddin tanggap menanggapi yang arahnya bukan diskusi soal buaya benaran, tetapi “buaya darat.” Fesuker Anwar Laumma menanggapinya lebih serius. “Dia kelaparan Pak Haji dan biasanya tanda tanda mau banjir.” Lalu direspon Herman Batula SE, dengan Bahasa Bugis. “Iyanaro yaseng buaya darat.” Terus Anwar Laumma menanggapi. “Herman Batula SE, iya aslina ada tonk bede asli palsu.
Lalu pemilik postingan, Saifuddin Andi Baso kembali menanggapi. “Bisa saja ini tanda tanda fenomena alam akan berubah, kita waspa saja.” Itu kemudian ditambahkan Pemdes Bulu Bonggu. ”Perlu waspada aja. Ada hal-hal yang kemungkinan akan terjadi.” Itu diperkuat dengan tanggapan Moostaqeem Prince Zharudu. “Pesan orang tua pada zaman dahulu apabila binatang air sudah mulai naik di darat pertanda akan ada. . . .”
Diskusi tentang buaya di Sosmed tentang buaya-buaya yang naik ke daratan Kota Pasangkayu, oleh fesbuker terus digeser-geser dan dibolak-balik antara buaya betulan dan “buaya darat.” Hingga Unni Karim Lahamudo bertanya. “Dimana itu.” Dijawab oleh Saifuddin Andi Baso. “Di Pasangkayu, Bundara Smart.”
Respon berikutnya dari fesbuk Rusman. “Bahaya buaya kalau didarat itu om. Ditanggapi Ramli Adi. “Ceee ada betul mi buaya darat, bukan cuman cerita, yang penting bukan laki-laki buaya darat.” Ditanggapi Saifuddin Andi Baso dengan emoji senyum-senyum. Lalu Ramli Adi beberkan. “Saifuddin Andi Baso, iya om karena selama ini yang banyak saya dengar laki-laki buaya darat ji. Ternyata ada betul mi buaya naik di darat… kayaknya ini mencari temannya yang laki laki buaya darat.” Sambil melengkapi dengan emoji tutup mulut.
Diskusi soal buaya di PF Saifuddin Andi Baso terus bergulir, tentang buaya dan “buaya darat” terus saja bergulir. Sampai berita ini diturunkan masih terus berlanjut antara sesame warganet. Ada ada saja buaya Kota Pasangkayu.
LS