IPP Minta Penanganan Serius Atas Viralnya Perkelahian Siswa!

Edukasi

Tangkapan layar video perkelahian siswa (istimewa)

PASANGKAYU, lenterasulawesi.com  – Pasca beredarnya  di Sosial Media (Sosmed), utamanya facebook  hingga di beberapa grup chat WhatsApp, Selasa (31/01/2023). Dunia pendidikan  tercederai, sebuah video perkelahian antar pelajar yang diduga siswi  Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA Neg 1) Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Video amatir yang berdurasisekitar  29 detik  tersebut  terlihat jelas seorang  perempuan yang diduga kuat juga siswi, menjambak dan menarik rambut siswi lainnya yang gunakan seragam sekolah putih abu-abu lengkap.

Dari rekaman video amatir tersebut diduga kejadian berlokasi di alun-alun kota Pasangkayu. Untuk lebih mengetahui persoalan yang menyebabkan perkelahian tersebut, wartawan mencoba  melakukan konfirmasi  pihak-pihak terkait.

Jurnalis Egi Sugianto dari mediasulawesi.id  berupaya mencari tahu kebenaran video perempuan berseragam sekolah yang diduga adalah pelajar di SMAN 1 Pasangkayu. Lakukan konfirmasi ke Kepala Sekolah SMAN 1 Pasangkayu, Ahfaz untuk memastikan kapan kejadian dan apa penyebab dua perempuan itu berkelahi.

“Sementara di cari tahu ini,” tulis Kepsek SMAN 1 Pasangkayu itu via WhatShapp Selasa malam. Disampaikan juga bahwa pihaknya sementara mencari tahu. Katanya, pihaknya sementara lacak kapan kejadiannya.

Sementera itu menanggapi  video viral perkelahian siswi  yang diduga dari SMA 1  Pasangkayu, Ketua Ikatan Pemuda  Pasangkayu (IPP), Muh. Ashari Taufik,  katakan kalau hal tersebut mencederai  dunia pendidikan di daerah. Karena itu ia katakan pentingnya pihak sekolah  untuk memperketat  kembali pengawasan pada siswa siswinya.

“Peristiwa ini betul betul mencoreng dunia pendidikan, ini harus menjadi perhatian kita semua, termasuk  Dinas pendidikan dan sekolah dalam hal ini melakukan fungsi kontroling langsung kepada siswa dan siswi. Apalagi jika ada kejadian seperti itu saat jam sekolah berlansung,” tandas Ashari.

Ashari juga harapkan agar tidak terjadi lagi hal demikian ini. Semoga pihak pihak yang berwenang juga segera menghentikan penyebaran video tersebut untuk menjaga  kondisi psikologi  siswi yang ada dalam video. Kemudian pihak Kepolisian  bisa memproses sesuai dengan hukum yang berlaku atas adanya kejadian ini.

LS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *