
KENDARI, LENTERASULAWESI.COM – Dalam keterangan persnya, Kamis (08/09/2022), Ketua Fast Respon Nusantara, Agus Flores, SH. MH katakan bahwa misinya datang ke Sulawesi Tenggara (Sultra) harus terbentuk organisasi ini.
Selain itu, kaitan dengan kedatangan Agus Flores, begitu sapaan akrabnya, karena salah satu multitugas dari Fast Respon Nusantara (FRN) adalah pertama soal pengawasan terhadap minerba pertambangan yang dan soal penyalagunaan BBM Subsidi dimana ada tambang pasti ada dugaan penggunaan BBM subsidi. “Jadi ketika ada tambang, disitulah kita melihat kita analisa dugaan penggunaan BBM subsidi tambang,” tandasnya
Menurut Agus Flores, bahwa wilayah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah pertambangan ore nikel dan batuan selain Kalimantan, karena daerah – daerah itu adalah daerah daerah tambang terbesar maka menjadi target pengawasan FRN adalah Sultra.
Menurut Agus, bahkan informasi yang pihaknya dapat, untuk jumlah tambang di Sultra sekitar 600 an padahal sebenarnya hanya sekitar berapaan saja yang terdaftar itu juga menjadi perhatian serius buat Fast Respon.
“Sementara itu, terkait banyaknya oknum aparat yang nakal apalagi back up tambang-tambang illegal, itu juga menjadi attensi kita bersama untuk diawasi dan apabila kita temukan kita sikat habis tanpa pandang bulu,” tegasnya
Agus tekankan kepada teman-teman FRN DPW Sultra kalau ada oknum-oknum aparat terlibat kita sikat, begitupun yang terlibat dalam 303, BBM Ilegal, dan Backup Tambang, sikat semua hal ini di tegaskan oleh Ketum DPP FRN Agus Flores.
“Maka saya sampaikan bahwa semua pengurus DPW Sulawesi Tenggara harus mengikuti Sikap DPP, nah kalau ada yang yang melenceng ada kode etiknya yang harus kita jalankan di situ intinya oknum terlibat sikat habis, sehingga harapan saya agar kepengurusan DPW Sultra agar segera terbentuk dan dikukuhkan itu harapan saya,” tutup Agus.
(Bahar S/LS)