Nurul Falah Pasangkayu Gelar Wisuda Dan Peletakkan Batu Pertama Pembangunan MBS

Daerah

PASANGKAYU, LENTERASULAWESI.COM  – Sebanyak 40 tahfidz Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu mengikuti wisudah yang digelar di depan Mesjid Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu. Pelaksanaan wisuda ini sekaligus dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS) di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Pasangkayu, Minggu (31/10).

Wakil Bupati Pasangkayu DR. Herny Agus Ambo Djiwa dalam sambutannya menyampaikan, sebagai orang tua yang telah luar biasa mendorong anaknya belajar di Pondok Tahfidz Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu ini saya ucapkan terima kasih.

Kata Herny, dua tahun kita diperhadapkan dengan Virus. Corona-19, selama masa itu anak-anak kita hanya terus disajikan dengan dunia Gatget, belajar melalui daring. “Bapak dan ibu sebagai orang tua santri yang sangat luar biasa dan semoga diakhirat kelak nanti anak-anak tahfidz yang telah menghafal Al Qur’an memberikan mahkota,” harapnya.

Nurul Falah Pasangkayu gelar wisuda dan peletakkan batu pertama pembangunan MBS

Herni juga mengatakan, bahwa selama kepemimpinannya bersama Bupati Pasangkayu, Pasangkayu telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren. Ia menilai, keberadaan pesatren di Kabupaten Pasangkayu dilihat dari sudut kuantitas memang sudah mulai terus bertambah, namun sangat disayangkan, pesantren di daerah kita jika dilihat dari sisi kualitas masih jauh dari Pulau Jawa.

“Iya pesantren jika dilihat dari sisi kuantitas memang terus bertambah namun jika dilihat dari sisi kualitas masih jauh dari Pulau Jawa,” sindirnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Barat, Wahyu Mawardi, mengatakan, apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pengurus Muhammadiyah Pasangkayu telah dapat melakukan wisuda tahfidz pertama.

Kata dia, pendidikan keagamaan oleh Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu merupakan cikal bakal lahirnya pembangunan Muhammadiyah Boarding School (MBS) di wilayah paling utara provinsi Sulawesi Barat ini. “Muhammadiyah di Sulawesi Barat telah memiliki tiga Pondok Pesantren Muhammadiyah yang disingkat PontrenMu atau lebih dikenal Muhammadiyah Boarding School (MBS). Gedung yang lebih refresentatif ini baru tiga di Sulbar, yakni ada di Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu,”ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pasangkayu, Sudirman Zuhdi, mengakui, wisuda tahfidz Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu dibawah binaan Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Pasangkayu merupakan wisuda angkatan pertama. Bahkan Sudirman menyebutkan, awal terbentuknya Mesjid Nurul Falah Muhammadiyah di Pasangkayu tidak terlepas dari peran orang tua kita Bapak H. Muhammad Nur Parantean yang telah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Mesjid Nurul Falah Muhmmadiyah Pasangkayu.

“Saya sangat merasa bangga, Mesjid Nurul Falah Muhammadiyah Pasangkayu sebagai tempat pusat dakwah tidak terlepas dari peran orang tua kita Bapak H. Muhammad Nur Parantean yang juga wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Barat yang telah menghibahkan tanahnya sebagai tempat pusat pendidikan dakwah,” pujinya.

Kegiatan ini selain di hadiri oleh Wakil Bupati Pasangkayu, Dr. Herny Agus Ambo Djiwa, juga di hadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Wahyu Mawardi, H. Muhammad Nur Parantean, wakil sekretaris PWM Sulbar, Firman Haris, Kapolsek Pasangkayu AKP Abdul Azis Gani, Pengurus PDM Pasangkayu, Pengurus MDMC Pasangkayu serta para orang tua santri Nurul Falah Muhamamdiyah Pasangkayu.

(rls/LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *