
KOLAKA, lenterasulawesi.com – Berlansung dari 31 Oktober sampai 5 November 2022 ini, Politeknik Pelayaran Barombong bekerja sama dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Pomalaa dan KUPP kelas III Kolaka menggelar pelatihan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil. Pesertanya dari wilayah Kasipute, Boepinang, Pomalaa, Kolaka dan Kolaka Utara, kurang lebih 100 orang.
Fathul Hasan Galib, S.I.Pust, pelatih dari Poltek Pelayaran Makassar ungkapkan pelatihan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia kepada seluruh sekolah pelayaran di Indonesia untuk ikut serta mendidik guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Hal-hal yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah bagaimana meningkatkan kedisplinan peserta tata cara penyelamatan di laut ketika terjadi kecelakaan. “Yang mana kemarin dua hari kita memberikan materi di kelas kemudian hari ketiga kita melaksanakan praktik di pelabuhan Pomalaa. Kemudian selanjutnya adalah materi SKK 60 mil, pengajarnya dari KUPP Pomalaa dan KUPP Kolaka”, tandas Fathul Hasan Galib.
Hasan Galib paparka lebih jauh bahwa dalam praktik di Pelabuhan Pomalaa hari ini, peserta diberikan simulasi pemadaman api menggunakan media karung goni, pasir dan apar. Peserta dilatih agar tidak panik jika terjadi kebakaran dengan berbagai media alat pemadam yang bisa digunakan seperti karung, pasir dan apar.
Kemudian, praktik sea survival dengan memakai life jacket serta tutorial menggunakan alat penyelamatan parasut signal, smoke signal and red handflare. Tujuan diklat ini bagaimana bisa menyelamatkan diri ketika terjadi kecelakaan di laut/kapal sehingga bisa menolong diri sendiri dan orang lain. “Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sangat terbantu dan beberapa dari alumni peserta pelatihan ini banyak yang sudah bekerja bahkan banyak yang sudah di luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala KUPP Pomalaa, Capt. Rachman Rani, SH berharap dengan adanya kegiatan ini kedepannya masyarakat yang berkecimpung di kelautan dan pesisir pantai sudah memahami bagaimana cara penyelamatan diri di laut, cara membawa kapal atau perahu sehingga dapat meminimalisir kecelakaan.
“Meskipun tidak sering terjadi kecelakaan, namun ia selalu berupaya mengedukasi masyarakat pesisir sehingga ke depan bisa lebih safety dalam melaut. Harapan saya semoga pelatihan ini menjadi pedoman bagi nelayan-nelayan yang berkegiatan di laut,” kata Capt Rachman Rani.
(Bahar S/LS)