Seminar Akhir Mahasiswa KKN  Alkhairaat di Desa Pedanda dan Desa Karya Bersama

Daerah

Seminar skhir mahasiswa KKN  Alkhairaat di Desa Pedanda dan Desa Karya Bersama

PASANGKAYU, LENTERASULAWESI.COM – Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama kurang lebih 40 hari lamanya, mahasiswa dan mahasiwa dari Universitas Alkhairaat, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu  (12/10/2022), adakan seminar akhir, sebelum mereka penarikan kembali ke kampus.

Kepada Uwe Dadang dari media, ini Dr. Muhammad Yasin, SE, MP, sebagai Dosen  pembimbing, menjelaskan,  bahwa program mahasiswa KKN itu, diawali dengan kegiatan di kampus yang namanya pembekalan, kegiatan itu biasanya dua hari.

“Oleh universitas sampaikan program program yang dari kampus maupun nantinya yang ada di desa,” tandas Yasin.

Dr. Muhammad Yasin, SE, MP, dosen  pembimbing mahasiswa KKN di Desa Pedanda dan Desa Karya Bersama

Menurut Yasin, setelah berada di desa, mahasiswa itu pada  awal-awal keberadaan mereka di lokasi, di desa,  satu minggu maksimal, itu mereka sudah dianggap sudah mampu mengetahui kondisi desa, karena telah observasi dan menemukan apa-apa saja yang aka dijadikan program dalam KKN ini. “Nanti program-programa  itulah yang dipadukan dengan apa yang dari kampus kemudian apa yang ada di lokasi,” tambahnya.

Lebih jauh Dr. Yasin juga katakana bahsa khusus mahsiswa KKN  yang ada di Desa Pedanda dan Desa Karya Bersama. Dimana pada dua desa ia sebagai  pembimbing. Ia memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menyusuun program, menentukan apa-apa saja yang dianggap urgen dan cukup penting bagi masyarakat. Misalnya ada yang kadang-kadang sepele tapi penting, contoh nomor rumah, rupanya itu bertahun tahun tidak ada nomor yang berurut, dan itu sangat menggangu ketika orang lain mencari alamat. Meskipun sekarang ada teknologi, tetapi alangkah baiknya kalau ada nomor rumah yang jelas.

Dipaparkan pula oleh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat ini bahwa sebetulnya kalau ada program-program di desa tidak ada habisnya.  Karena  itu anjurkan, bagi mahasiswa yang ada di dua desa ini untuk sampaikan kepada kepala desa kalau masih ada program program yang bakal dilanjutkan, baiknya mengajukan dulu sebagai desa binaan Universitas Alkhairaat.

“Nanti dikemudian hari kalau ada program-program di kampus, kita koordinasi dengan pemerintah desa, itu nanti yang akan kita kombinasikan antara program kampus dan program yang ada di desa yang bisa diselesaikan oleh mahasiswa. Jadi bukanlah lagi KKN, kita tidak menunggu lagi ada KKN, ini setiap waktu kita turun, karena desa  itu sudah jadi desa binaan universitas,” paparnya menutup.

(Uwe Dadang/LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *