
PASANGKAYU, LENTERASULAWESI.COM – Lewat Dunia Maya (Dumay),facebook, sampah yang berserakan di lokasi wisata pantai Tanjung Babia, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), menjadi bahan diskusi warganet. Hal tersebut terungkan dari postingan akun facebook, Redaksi Berita Matra, Minggu (24/10/2021) yang menulis di wall-nya seperti ini.
“Siapa Menyalahkan Siapa?
Kotoran sampah yang ditinggalkan wisatawan lokal merusak kebersihan lingkungan di pusat wisata Tanjung Babia, Pasangkayu.
Butuh metodologi yang tepat dari orang-orang yang ahli untuk menangani persoalan lingkungan di daerah ini”.
Postingan yang dihiasi dua bingkai poto tersebut lansung mendapat tanggapan beragam dari sejumlah pengguna facebook lainnya. Misalnya Mahmud Maspuji Tatari mengirimkan emotikom “muka sedih.” Terus ditanggapi oleh Roy Mustari. “Bukanji saya too.” Lalu Priyanto Bagus Wicaksono juga tuliskan. “Up…”
Tanggapan berikutnya mulai serius dating dari akun facebook Syarifuddin yang menuliskan. “Bikinkan larangan buang sampah dalam bentuk papan nama atau himbauan, silahkan makan’i sampahta karena dilarang buang sampah disini.” Ditambahkan pula oleh Lentera Sulawesi. “Kalau sampah berserakan, berarti tidak ada tempat sampah.” Ini kemudian dijawab oleh Fulan Bin Fulan. “Lentera Sulawesi, biar sudah dikasih tempat sampah kalau orangnya tidak sadar tetap juga nabuang sembarangan.” Kembali Lentera Sulawesi tanggapi. “Fulan Bin Fulan . Perlu penyuluhan tentang membuang sampah dengan benar. Karena itu mengacaukan lingkungan.” Ditanggapi Fulan Bin Fulan. “Lentera Sulawesi sepakat…dalam hal ini dinas terkait harus mengambil peran, bila perlu gandeng pol pp kalau masih ada yg buang sampah sembarangan langsung denda di tempat.” Lalu Lentera Sulawesi tuliskan lagi. “Fulan Bin Fulan,ide bagus, mudah2an suaranya didengar oleh yang terkait. Dus Fulan Bin Fulan berharap dengan tulis. “Lentera Sulawesi semoga saja…”
Pada sesi berikutnya, akun Fulan Bin Fulan menuliskan pula idenya. “Harus jelas siapa pengelola tempat wisata ini, supaya jelas juga siapa yg harus bertanggungjawab terhadap kebersihannya.
Kalau saya tidak salah dulu sudah pernah ada disediakan tempat sampah oleh instansi kebersihan cuma skarang tdk tau kemana semua. Yg tidak kalah penting juga adalah kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.” Kemudian direspon oleh akun fesbuk Burhanuddin yang menuliskan pula. “Himbauan dan larangan disediakan bahkan tempat sampahpun jika memang kesadaran diri dari kita yang kurang maka semua itu akan sia sia.” Kemudian dipertegas oleh Syamsul Imran. “Masih banyak sebagian Manusia belum sadar akan pentingnya kebersihan. Masukan Saya, pergunakan tarif karcis masuk supaya ada dana kebersihan dan tempat sampahnya. Kasihan warga sekitarnya yang kena dampaknya.”
Begitu diskusi Sosial Media (Sosmed) tentang sampah di Tanjung Babia, sebuah obyek wisata pantai yang digemari wisatawan, khususnya wisatawan lokal Kubupaten Pasangkayu. Karena selain pantainya yang luas dan landai pada obyek wisata untuk refresing ini juga tersedia kuliner yang tradisional yang memanjakan lidah.
LS