BARRU, lenterasulawesi.com – Paket Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kecamatan Tanete Riaja, Lokasi Desa Mattirowalie, nilai anggaran Rp. 183.880.200, Kontraktor Pelaksana CV Karya Satu Sembilan, sumber anggaran Dana Alokasi Umum (DAU), yang pada lokasi kegiatannya di Lingkungan Ralla, Kelurahan Lompo Riaja. Ternyata memang benar dikerjakan secara asal-asalan.
Sebelumnya di media ini diberitakan bahwa paket Pembangunan Jalan Usaha Tani Kecamatan Tanete Riaja ini, pihak pelaksana kegiatan bekerja dengan super hemat, menerapkan sistem Proyek Sangat Sedikit Semennya (P3S) akibatnya pada pondasi pinggiran jalan tani mengalami keretakan parah secara meluas. Untuk penghematan pula, pihak pelaksana hanya menggunakan material batu pondasi yang dipungut dari kebun masyarakat. Sementara untuk badan jalan hanya menggunakan batu kerikil kali yang besar-besar tanpa pemadatan menggunakan alat yang sebagaimana mestinya.
Pekerjaan JUT di Kecamatan Tanete Riaja, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan serta konsultann minta pada rekanan untuk diperbaiki
Maka berdasarkan hasil konfirmasi dengan Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, Kabupaten Barru, Ir. Ahmad, MM, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Konsultan H. Yudi, setelah melihat sejumlah gambar dan video dari lokasi kegiatan, yang meminta kepada rekanan untuk memperbaikinya. Artinya membenarkan hasil gambar dan video faktual benar adanya.
Dsampaikan pula oleh Kadis bahwa memang untuk perencanaan dan pengawasannya konsultan yang tangani sesuai yang punya Pokir (Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada anggota Dewan agar diperjuangkan di pembahasan RAPBD, red.). “Unuk Sabagai info pekerjaan ini sementara berjalan sehingga kontraktor menyelesaikan sesuai jadwal. Kami sudah sampaikan ke kontraktornya dan konsultan agar pekerjaannya diperbaiki, termasuk yang punya Pokir,” demikian kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Senin (25/12/2023)
Sementara itu, menurut pihak Konsultan, H. Yudi, pihaknya sudah minta pada kontraktor untuk memperbaiki adanya pondasi yang tanpak hancur karena terlalu hemat semen. Katanya pula, hancurnya pondasi sepanjang pembangunan JUT tersebut karena terinjak alat berat dan pengangkut material. Juga disebutkan bahwa ada pangangkut material pembangunan sarang wallet yang lewat. Namun menurut pantauan media ini dan keterangan masyarakat di lokasi kegiatan, belum ada alat berat yang dipergunakan. Materialnya juga diangkut dari ujung jalan tempat penumpukan menggunakan angkong.
Entah siapa yang benar, Wallahu A’lam Bishawab, Hanya Allah yang Mengetahui Kebenaran Sesungguhnya.
LS